MAKALAH
KONSERVASI
SUMBER DAYA ALAM
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah :
Pendidikan Lingkungan Hidup
Dosen Pengampu : Sutji Wadhayani SP.d.,
M.Kes
Disusun oleh :
1. Shofia
Nur Widayah 1401412269
2. Elsa
Ariska 1401412275
3. Yosi
Puspa Dewi 1401412277
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber Daya Alam merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan
ini,karena tanpa ada sumber daya alam kita mustahil untuk dapat hidup di dunia
ini,misalnya untuk makan maka kita mengambil makanan tersebut dari alam,untuk
membangun rumah kita menggunakan kayu,kayu ter sebut juga berasal dari sumber
daya alam dan masih banyak yang lainnya pokoknya semua kegiatan di bumi ini
pasti tidak terlepas dari sumber daya alam.Di Indonesia ini terdapat berbagai
macam sumber daya alam yang melimpah,namun kitasepertinya tidak memanfaatkan
sumber daya alam tersebut dengan baik dan juga tidak bijaksana dalam
menggunakannya.Mengingat begitu
pentingnya manfaat sumber daya alam ter sebut maka kita seharusnya melakukan
konser vasi atau melestarikan sumber daya alam tersebutuntuk kelangsungan hidup
kita.
Undang Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990
tentang Konservasi Sumber daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan
sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk
menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas keanekaragaman dan nilainya.
Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan :
Perlindungan sistem penyangga kehidupan
• Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
• Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati beserta ekosistemnya.
Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan :
Perlindungan sistem penyangga kehidupan
• Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
• Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati beserta ekosistemnya.
Usaha untuk memperoleh manfaat yang
setinggi-tingginya dari sumber daya alam sering mengakibatkan menurunnya
kemampuan sumber daya alam yang bersangkutan bahkan terkadang dapat
mengakibatkan kepunahan dari sumber daya alam tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian Konservasi?
2. Jenis-jenis
sumber daya alam?
3. Upaya untuk
melakukan konservasi sumber daya alam?
4. Kendala
untuk melakukan konservasi?
5. Apa aja Prinsip-prinsip
etika biologi konservasi?
6. Contoh
Konservasi Sumber daya alam di Indonesia?
1.3 Tujuan
Masalah
1. Untuk
mengetahui pengertian dari konservasi sumber daya alam.
2. Mengetahui
jenis sumber daya alam.
3. Untuk
mengetahui bagaimana cara melakukan konservasi sumber daya alam.
4. Untuk
mengetahui kendala dalam melakukan konservasi.
5. Untuk
mengetahui prinsip-prinsip etika biologi konservasi.
6. Untuk
mengetahui contoh konservasi sumber daya alam di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Konservasi Sumber Daya Alam
Ditinjau dari bahasa, konservasi berasal dari kata conservation, dengan
pokok kata to conserve (Bhs inggris) yang artinya menjaga agar bermanfaat,
tidak punah/lenyap atau merugikan. Sedangkan sumber dalam alam sendiri
merupakan salah satu unsur dari liungkungan hidup yang terdiri dari sumber daya
alam hayati dan sumber daya alam non hayati, serta seluruh gejala keunikan
alam, semua ini merupakan unsur pembentuk lingkungan hidup yang kehadirannya
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Dari sedikit uraian tersebut
diatas, maka konservasi sumber daya alam dapat diartikan sebagai pengelolaan
sumber daya alam yang dapat menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan
menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragamannya.
Pengertian konservasi sumber daya alam dapat
mengandung tiga aspek, yaitu :
- Perlindungan sistem penyangga kehidupan
Sistem penyangga kehidupan merupakan satu proses alami dari berbagai unsur
hayati dan non hayati yang menjamin kelangsungan kehidupan makhluk.
Perlindungan sistem penyangga kehidupan ditujukan bagi terpeliharanya proses
ekologis yang menunjang kelangsungan kehidupan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan mutu kehidupan manusia.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut Pemerintah menetapkan:
a. wilayah tertentu sebagai wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan;
b. pola dasar pembinaan wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan;
c. pengaturan cara pemanfaatan wilayah pelindungan sistem penyangga kehidupan.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut Pemerintah menetapkan:
a. wilayah tertentu sebagai wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan;
b. pola dasar pembinaan wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan;
c. pengaturan cara pemanfaatan wilayah pelindungan sistem penyangga kehidupan.
- Pengawetan dan pemeliharaan keanekaragaman, jenis baik flora dan fauna beserta ekosistemnya.
Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa bertujuan untuk:
a. menghindarkan jenis tumbuhan dan satwa dari bahaya kepunahan;
b. menjaga kemurnian genetik dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa;
c. memelihara keseimbangan dan kemantapan ekosistem yang ada;
agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia secara berkelanjutan.
a. menghindarkan jenis tumbuhan dan satwa dari bahaya kepunahan;
b. menjaga kemurnian genetik dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa;
c. memelihara keseimbangan dan kemantapan ekosistem yang ada;
agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia secara berkelanjutan.
Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa dilakukan melalui upaya:
a. penetapan dan penggolongan yang dilindungi dan tidak dilindungi;
b. pengelolaan jenis tumbuhan dan satwa serta habitatnya;
c. pemeliharaan dan pengembangbiakan.
a. penetapan dan penggolongan yang dilindungi dan tidak dilindungi;
b. pengelolaan jenis tumbuhan dan satwa serta habitatnya;
c. pemeliharaan dan pengembangbiakan.
- Pemanfaatan secara lestari bagi terjaminnya sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
dilakukan melalui kegiatan:
a. pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam;
b. pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar.
a. pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam;
b. pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar.
2.2
Jenis-jenis Sumber Daya Alam
Menurut kemungkinan pemulihannya, kita mengenal 2 (dua) macam sumber daya
alam, yaitu :
- Renevable, sumber daya alam yang dapat
dipulihkan/ diperbaharui, yaitu sumber daya alam yang dapat dipakai
kembali setelah diadakan beberapa proses.
Contoh : air, pohon, hewan dll - Anrenevable, yaitu sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui/ dipulihkan apabila dipakai terus menerus akan habis dan
tidaka dapat diperbarui.
Contoh : minyak bumi, batubara, Emas dll.
2.3 Upaya
untuk melakukan konservasi sumber daya alam
Agar usaha pembangunan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup di
Indonesia dapat mencapai harapan yang telah ditetapkan secara garis besar perlu
ditempuh upaya sebagai berikut :
- Intensifikasi pengelolaan kawasan konservasi
- Peningkatan dan perluasan kawasan konservasi sehingga mewakili tipe-tipe ekosistem yang ada.
- Recruitment dan peningkatan ketrampilan personel melalui pendidikan dan latihan.
- Peningkatan sarana dan prasarana yang memadai.
- Peningkatan kerjasama dengan isntansi lain didalam dan luar negeri.
- Penyempurnaan peraturan perundang-undanagn dibidang konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.
- Peningkatan pengamanan dan pengawasan terhadap kawasan konservasi (dengan pemberian pal-pal batas) peradaran flora dan fauna.
- Memasyarakatkan konservasi ke seluruh lapisan masyarakat sehingga dapat berperan serta dalam upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan
2.4 Kendala
dalam konservasi sumber daya alam
Dalam melaksanakan pembangunan konservasi sumber daya alam, dan ekosistemnya
masih ditemui kendala pada umumnya diakibatkan oleh :
- Tekanan penduduk
Jumlah penduduk Indonesia yang padat sehingga kebutuhan akan sumber daya alam meningkat. - Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran ekologis dari masyarakat masih rendah, hal ini dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah dan pendapatan yang belum memadai. Sebagai contoh beberapa kawasan konservasi yang telah ditetapkan banyak mengalami kerusakan akibat perladangan liar / berpindah-pindah. - Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi yang cukup pesat akan menyerap kekayaan (eksploitasi sumber daya alam) dan kurangnya aparat pengawasan serta terbatasnya sarana prasarana. - Peraturan dan perundang-undangan
Peraturan perundang-undangan yang ada saat ini belum cukup mendukung pembentukan kawasan konservasi khususnya laut (perairan).
2.5 Prinsip-prinsip
etika biologi konservasi
Biologi konservasi berdasrkan pada serangkain prinsip-prinsip pokok yang secara umum disepakati oleh bidang-bidang ilmu dalam biologi konservasi. Prinsip-prinsip tersebut mungkin tidak dapat dibuktikan secara langsung. Namun, menyepakati semua prinsip-prinsip tersebut bukanlah suatu persyaratan mutlak bagi ahli biologi konservasi. Sebagai contoh, kaum keagamaan yang aktif dalam pergerakan konservasi yang tidak percaya pada teori evolusi, kemungkinan tidak sepakat dengan sebagian prinsip-prinsip biologi konservasi. Namun, rangkain pernyataan ideologi dan etika tersebut membentuk landasan filosofi dari disiplin ilmu ini, dan dapat memberikan inspirasi bagi pendekatan penelitian dan aplikasi yang praktis. Sepanjang individu-individu atau organisasi-organisasi sepakat dengan satu atau dua dari prinsip-prinsip tersebut, mereka sering kali bersedia mendukung upaya-upaya konservasi. Inilah prinsip-prinsip konservasi yang tengah berkembang tersebut:
1. Keanekaragaman spesies dan komonitas biologi harus dilindungi. Pada umummnya, kebanyakan orang turut menikmati manfaat keanekaragaman hayati, sehingga setuju dengan prinsip-prinsip ini.
2. Kepunahan spesies dan populasi yang terlalu cepat harus dihindari.
3. Kompleksitas harus dipelihara. Banyak hal yang sangat berharga dan menarik dari keanekaragaman hayati hanya dapat ditemukan pada lingkungan alami. Misalnya, tumbuhan dengan bunga-bunga yang aneh dipolinasi oleh serangga-serangga yang khusus pula.
4. Evolusi harus berlanjut. Adaptasi evolusi merupakan proses yang mengarah pad pembentukan spesies baru dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
5. Keanekaragaman hayati memiliki nilai intrinsik. Nilai ini tidak didapat hanya dari sejarah evolusi mereka serta peran ekologinya yang unik, namun juga dari keberadaannya.
D. Mengapa sumber daya alam di konservasikan ?
Konservasi sumber daya alam sangatlah penting bagi kehidupan dan nilai ekonomi mengingat tanda – tanda kelangkaan sangatlah menyolok. Berbagai tindakan yang sangat perlu, terkait hidup matinya manusia tidak khususnya dengan demikian pendekatan kultur masyarakatmodern maupun tradisional perlunya ada sikap tidak difocuskan hanya pada bagian tertentu saja yang penting yang mempuyai daya tarik, dan sumber daya alam yang dianggap terancam. Amat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi ancaman terhadap sumber daya alam tersebut tetapi jarang berhadapan langsung dengan masalah yang lebih mendasar dalam skala yang lebih luas yang berkaitan dengan hilangnya suber daya alam pad umumnya. Dengan alasan tersebut kegiatan – kegiatan konservasi akan lebih di tingkatkan dan lebih difokuskan pada tngkat penyelamatan ekosistem. Bagaimanapun waktu terus berlanjut dan ekosistem yang penting terus harus ( wajib ) diplih untuk kegiatan konservasi pada saat ini. Diharapkan / dianjurkan bagi manusia dalam upaya penyelamatan 70 % keanekaragam hayati yang ada didunia. Dengan demikian dapat dapat dianggap ekosistem dinegara – negara dunia mendapat perhatian. Satu pendekatan konservasi sumber daya alam didunia menggali wilayah – wilayah potensi.
Biologi konservasi berdasrkan pada serangkain prinsip-prinsip pokok yang secara umum disepakati oleh bidang-bidang ilmu dalam biologi konservasi. Prinsip-prinsip tersebut mungkin tidak dapat dibuktikan secara langsung. Namun, menyepakati semua prinsip-prinsip tersebut bukanlah suatu persyaratan mutlak bagi ahli biologi konservasi. Sebagai contoh, kaum keagamaan yang aktif dalam pergerakan konservasi yang tidak percaya pada teori evolusi, kemungkinan tidak sepakat dengan sebagian prinsip-prinsip biologi konservasi. Namun, rangkain pernyataan ideologi dan etika tersebut membentuk landasan filosofi dari disiplin ilmu ini, dan dapat memberikan inspirasi bagi pendekatan penelitian dan aplikasi yang praktis. Sepanjang individu-individu atau organisasi-organisasi sepakat dengan satu atau dua dari prinsip-prinsip tersebut, mereka sering kali bersedia mendukung upaya-upaya konservasi. Inilah prinsip-prinsip konservasi yang tengah berkembang tersebut:
1. Keanekaragaman spesies dan komonitas biologi harus dilindungi. Pada umummnya, kebanyakan orang turut menikmati manfaat keanekaragaman hayati, sehingga setuju dengan prinsip-prinsip ini.
2. Kepunahan spesies dan populasi yang terlalu cepat harus dihindari.
3. Kompleksitas harus dipelihara. Banyak hal yang sangat berharga dan menarik dari keanekaragaman hayati hanya dapat ditemukan pada lingkungan alami. Misalnya, tumbuhan dengan bunga-bunga yang aneh dipolinasi oleh serangga-serangga yang khusus pula.
4. Evolusi harus berlanjut. Adaptasi evolusi merupakan proses yang mengarah pad pembentukan spesies baru dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
5. Keanekaragaman hayati memiliki nilai intrinsik. Nilai ini tidak didapat hanya dari sejarah evolusi mereka serta peran ekologinya yang unik, namun juga dari keberadaannya.
D. Mengapa sumber daya alam di konservasikan ?
Konservasi sumber daya alam sangatlah penting bagi kehidupan dan nilai ekonomi mengingat tanda – tanda kelangkaan sangatlah menyolok. Berbagai tindakan yang sangat perlu, terkait hidup matinya manusia tidak khususnya dengan demikian pendekatan kultur masyarakatmodern maupun tradisional perlunya ada sikap tidak difocuskan hanya pada bagian tertentu saja yang penting yang mempuyai daya tarik, dan sumber daya alam yang dianggap terancam. Amat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi ancaman terhadap sumber daya alam tersebut tetapi jarang berhadapan langsung dengan masalah yang lebih mendasar dalam skala yang lebih luas yang berkaitan dengan hilangnya suber daya alam pad umumnya. Dengan alasan tersebut kegiatan – kegiatan konservasi akan lebih di tingkatkan dan lebih difokuskan pada tngkat penyelamatan ekosistem. Bagaimanapun waktu terus berlanjut dan ekosistem yang penting terus harus ( wajib ) diplih untuk kegiatan konservasi pada saat ini. Diharapkan / dianjurkan bagi manusia dalam upaya penyelamatan 70 % keanekaragam hayati yang ada didunia. Dengan demikian dapat dapat dianggap ekosistem dinegara – negara dunia mendapat perhatian. Satu pendekatan konservasi sumber daya alam didunia menggali wilayah – wilayah potensi.
2.6 Contoh Konservasi sumber daya alam di
Indonesia
- Kawasan suaka alam, adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik didarat dan diperairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan.
- Kawasan pelestarian alam, adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik didarat maupun diperairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatannya secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
- Cagar alam, adalah hutan suaka alam yang berhubungan dengan keadaan alam yang khas termasuk alam hewani dan alam nabati yang perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
BAB III
PENUTUP
3.1Simpulan
·
Konservasi
artinya
menjaga agar bermanfaat, tidak punah/lenyap atau merugikan.
·
Menurut kemungkinan
pemulihannya, kita mengenal 2 (dua) macam sumber daya alam, yaitu :
ü Renevable, sumber daya alam yang dapat dipulihkan/ diperbaharui.
ü Anrenevable, yaitu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui/ dipulihkan
apabila dipakai terus menerus akan habis dan tidaka dapat diperbarui.
·
Upaya untuk melakukan konservasi sumber daya alam
ü Intensifikasi pengelolaan kawasan konservasi
ü Peningkatan dan perluasan kawasan konservasi sehingga mewakili tipe-tipe
ekosistem yang ada.
ü Recruitment dan peningkatan ketrampilan personel melalui pendidikan dan
latihan.
ü Peningkatan sarana dan prasarana yang memadai.
ü Peningkatan kerjasama dengan isntansi lain didalam dan luar negeri.
ü Penyempurnaan peraturan perundang-undanagn dibidang konservasi sumber daya
alam dan lingkungan hidup.
ü Peningkatan pengamanan dan pengawasan terhadap kawasan konservasi (dengan
pemberian pal-pal batas) peradaran flora dan fauna.
ü Memasyarakatkan konservasi ke seluruh lapisan masyarakat sehingga dapat
berperan serta dalam upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan
·
Kendala dalam konservasi sumber daya alam
ü Tekanan penduduk
ü Tingkat kesadaran.
ü Kemajuan teknologi
ü Peraturan dan perundang-undangan
·
Prinsip-prinsip konservasi yang tengah
berkembang tersebut:
1. Keanekaragaman spesies dan komonitas biologi harus dilindungi. Pada umummnya, kebanyakan orang turut menikmati manfaat keanekaragaman hayati, sehingga setuju dengan prinsip-prinsip ini.
2. Kepunahan spesies dan populasi yang terlalu cepat harus dihindari.
3. Kompleksitas harus dipelihara. Banyak hal yang sangat berharga dan menarik dari keanekaragaman hayati hanya dapat ditemukan pada lingkungan alami. Misalnya, tumbuhan dengan bunga-bunga yang aneh dipolinasi oleh serangga-serangga yang khusus pula.
4. Evolusi harus berlanjut. Adaptasi evolusi merupakan proses yang mengarah pad pembentukan spesies baru dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
5. Keanekaragaman hayati memiliki nilai intrinsik. Nilai ini tidak didapat hanya dari sejarah evolusi mereka serta peran ekologinya yang unik, namun juga dari keberadaannya.
1. Keanekaragaman spesies dan komonitas biologi harus dilindungi. Pada umummnya, kebanyakan orang turut menikmati manfaat keanekaragaman hayati, sehingga setuju dengan prinsip-prinsip ini.
2. Kepunahan spesies dan populasi yang terlalu cepat harus dihindari.
3. Kompleksitas harus dipelihara. Banyak hal yang sangat berharga dan menarik dari keanekaragaman hayati hanya dapat ditemukan pada lingkungan alami. Misalnya, tumbuhan dengan bunga-bunga yang aneh dipolinasi oleh serangga-serangga yang khusus pula.
4. Evolusi harus berlanjut. Adaptasi evolusi merupakan proses yang mengarah pad pembentukan spesies baru dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
5. Keanekaragaman hayati memiliki nilai intrinsik. Nilai ini tidak didapat hanya dari sejarah evolusi mereka serta peran ekologinya yang unik, namun juga dari keberadaannya.
·
Contoh Konservasi sumber daya alam di Indonesia
ü Kawasan suaka alam
ü Kawasan pelestarian alam
ü Cagar alam
3.2 Saran
Kawasan konservasi adalah merupakan salah satu sumber kehidupan yang dapat
meningkatkan kesejahtreraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu usaha-usaha
konservasi di Indonesia haruslah tetap memegang peranan penting dimasa yang
akan datang, suatu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa usaha konservasi
sumber daya alam tersebut harus dapat terlihat memberikan keuntungan kepada
masyarakat luas, hal ini penting untuk mendapat dukungan dan partisipasi
seluruh lapisan masyarakat.
Demikian makalah dari kami apabila
ada kesalahan dalam penulisan atau isi yang kurang berkenanharapkan kami mohon
maaf,dan kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun bagi pembaca yang
budiman.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar